Senin, 12 Oktober 2009

Kehidupan Ester

Latar Belakang.
Pada jaman Ahasyweros, dimana mempunyai 127 daerah kekuasaan dari India sampai Ethiopia dan tahta kerajaan ada di benteng Susan. Suatu ketika raja ini mengadakan perjamuan besar untuk para pembesar, para bangsawan dan tentara Persia , Midian . Di samping itu baginda memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak, berhari-hari lamanya, sampai seratus delapan puluh hari.Kemudian raja juga mengadakan pesta untuk rakyat sekitar benteng Susan.Setelah genap hari-hari itu, maka raja mengadakan perjamuan lagi tujuh hari lamanya bagi seluruh rakyatnya yang terdapat di dalam benteng Susan, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil, bertempat di pelataran yang ada di taman istana kerajaan.Ketika Raja memerintahkan kepada para sida-sida untuk menghadapkan Ratu Wasti, supaya kecantikannya bisa dilihat oleh semua orang,ternyata Ratu Wasti menolak perintah Raja.Membuat raja marah dan melarang Ratu Wasti untuk menghadapnya dan akan digantikan oleh orang yang lebih baik.

Di benteng Susan inilah pertama kali diadakan pemilihan putri tercantik, seperti sekarang sedang trend: Putri Indonesia, Miss Universe, Miss World.
Dan yang terpilih sebagai Ratu adalah Ester,(anak Abihail, saudara ayah Mordekhai),seorang anak yatim piatu, yang diangkat anak oleh Mordekhai, orang dari keturunan Benyamin, yang ikut dibuang ke Babel. Ester disiapkan selama kurang lebih 4 tahun, badannya dirawat selama 12 bulan, 6 bulan memakai minyak mur, dan 6 bulan berikutnya dengan minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan, dibawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.

Kemudian Ester memberitahukan Raja tentang rencana pembunuhan raja oleh 2 orang sida-sida penjaga pintu gerbang istana: Bigtan dan Teresh, yang diketahui oleh Mordekhai ketika dia sedang duduk-duduk di pintu gerbang. Hal ini tercatat dalam kitab sejarah.

Suatu ketika, Mordekhai tidak mau sujud berlutut kepada Haman bin Hamedata,orang Agag yang sudah diangkat raja menjadi kepala para pembesar. Hal ini membuat Haman marah dan kemudian membuat surat titah raja untuk memusnahkan semua bangsa Yahudi dengan menyerahkan 10.000 talenta perak ke perbendaharaan raja supaya raja menyetujuinya.

Peristiwa ini, surat titah raja,yang menjadi undang-undang untuk memusnahkan semua bangsa Yahudi , tua -muda, anak perempuan-laki laki dan merampas semua harta miliknya diseluruh wilayah Ahasyweros; disampaikan Mordekhai kepada Ratu Ester, supaya Ratu berbuat sesuatu untuk bangsanya.Surat titah raja ini dikeluarkan tanggal 13 bulan pertama dan pelaksanaan pembunuhan massal pada tanggal 13 bulan ke 12, bulan Adar.

Walaupun posisi Ester "aman", karena Ester tidak pernah memberitahukan tentang asal usulnya sebagai orang Yahudi, tapi ketika orang-orang Yahudi terancam untuk dimusnahkan semua, Ester tidak mau tinggal diam. Dia begitu peduli akan nasib bangsanya.
Dengan mempertaruhkan nyawanya, dia menghadap raja, (tanpa panggilan raja, menghadap raja di pelataran dalam, hukumannya mati),dia meminta belas kasihan raja untuk datang menghadap. Sebelumnya, Ester berpuasa dahulu bersama orang-orang Yahudi yang ada di Susan, untuk tidak makan, tidak minum selama 3 hari.
Dan Ratu Ester mendapat persetujuan raja untuk datang menghadap, dengan mengulurkan tongkat emasnya dan raja bersedia menyerahkan separuh kerajaan sekalipun untuk memenuhi permintaan dan keinginan Ratu Ester. Tapi Ester hanya meminta nyawanya sendiri dan keinginannya nyawa bangsa Yahudi. Permintaan dan keinginan Ratu dipenuhi raja, dan raja akhirnya mengetahui bahwa Hamanlah yang berencana untuk memusnahkan bangsa Yahudi. Dan Haman akhirnya disula di tiang gantungan didepan rumahnya yang sedianya untuk menggantung Mordekhai.
Sementara Mordekhai mendapat kehormatan dari Raja, setelah Raja melihat kitab sejarah yang mencatat peristiwa gagalnya rencana pembunuhan raja. Mordekhai diarak melalui lapangan kota dengan baju kerajaan dan kuda yang biasa dipakai raja, dan di depannya orang-orang berseru :"Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya"

Dari peristiwa ini, betapa dahsyat cara Allah menyelamatkan umat pilihanNya, Dia memakai Ester, Dia juga dapat memakai Ester-ester lain untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dengan cara Allah sendiri.

(Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.)

Tidak ada komentar: