Sabtu, 28 April 2012

Hari Hari menjelang Mami Pulang ke Rumah Bapa

Hari Hari Menjelang Mami Pulang ke Rumah Bapa


Pada usia 95 tahun (kurang satu bulan) mami terkasih pulang ke rumah Bapa, tanggal 19 April 2012 jam 08.35 WIB.  Seminggu sebelumnya mami sudah tidak bisa makan, hanya minum saja beberapa sendok.

Pada hari Rabu tanggal 11 April 2012,  mami merasa kesakitan pada bagian kepalanya, setelah diajak keluar jalan2 oleh Ko Hendrik yang telaten mengurus mami, pagi itu mami masih dapat memberikan senyum yang manis pada tetangga Bu Maria. Tapi hari-hari selanjutnya kondisi mami turun drastis.

Pada hari Sabtu ,14 April 2012, saya beritahukan pada Kevin (cucu mami yang dekat) untuk pulang dan lihat ema Hian, tapi mami sudah tidak bisa diajak komunikasi lagi.

Hari Minggu,15 April 2012, saya bicarakan dengan Gembala Sidang GBI Elohim T.L Henoch untuk dapat melayani perjamuan kudus buat mami di rumah. Selama ini mami dilayani perjamuan kudus 3 bulan sekali.
Cide saya telpon untuk menginap dan diantar oleh cihu malam itu.

Hari Senin, 16 April 2012, saya izin tidak masuk kerja,Bu Rachel sebagai pejabat GBI.Elohim melayani perjamuan kudus buat mami. Mami dapat makan tubuh Yesus dan minum darah Yesus separuhnya, kemudian mami masuk kamar sama ko Hendrik ( mami memanggilnya si kumis). Mami kelihatan pulas tidurnya.
Yandi membuat satu permainan untuk menghangatkan suasana, dimana saya sebagai tuan rumah yang paling senang, ketawanya bisa lepas.Tidak sadar bahwa mami sedang sakit. Malam itu Ko Hendrik menegur saya, kenapa bisa ketawa-ketawa sementara mami masih sakit.

Hari Selasa, 17 April 2012, saya kerja, melanjutkan Maintenance TOX-100 di Holcim,
Saya sms Yandi untuk menanyakan kondisi mami, tapi Yandi sudah pulang, hanya sebentar lihat mami, ko Hendrik menegurnya soal kemarin, menjadi biang keladi buat keramaian.
Setelah makan siang saya sms Cide menanyakan keadaan mami, ternyata jawabannya kosong.
Sesampai di rumah, saya marah sama cide kenapa kosong,cide mau jelaskan, tapi saya jawab tidak usah di bahas. Terjadi misunderstanding,mereka berdua tambah marah pada saya.Saya fokus pada mami, buat air madu, tapi mami sudah tidak bisa minum lagi. Saya jadi histeris, saya menangis, ...mami ampuni ,ching (nama panggilan saya) bukan lagi anak yang mami banggakan, mami lagi sakit, ching masih bisa ketawa-ketawa...
Ternyata setelah Yandi pulang jam 09 pagi, ko Hendrik nangis terus, sedih lihat kelakuan anak-anak mami kemarin, dan ketika cide datang jam 13.30, cide juga kena marah, sehingga cide gemetaran dan ko Hendrik langsung minta maaf dan menggosoknya dengan minyak kayu putih.Dan dalam keadaan belum pulih cide jawab sms saya,terpencet tombol kirim...kosong....

Hari Rabu, 18 April 2012 saya izin lagi tidak masuk kerja,karena kondisi mami drop, lidahnya putih, kaku,
tapi siangnya mami mengucapkan halleluya 3 kali, yang pertama terdengar jelas sekali.Malamnya,Ko Hendrik kasih minyak urapan dari Tiberias dan albothyl.

Hari Kamis,19 April 2012, pagi  saya lihat lidah mami sudah normal, dan mami tidur pulas sekali, dan ko Hendrik menyuruh saya untuk pergi kerja.Saya bersuka karena mujizat terjadi, saya sms Yandi memberitahukan kondisi mami ada kuasa mujizat, dan biarlah yang terbaik yang terjadi buat mami, juga doakan kerjaan saya di Indocement.
Saya baru mempersiapkan larutan standard, cide telpon bahwa mami sudah tidak ada, sudah pulang ke rumah Bapa.
Sesampai di rumah,saya  berdoa didepan jenazah mami, saya yakin mami sudah hidup baru bersama Yesus dan saya menangisinya untuk yang terakhir kali.

Hari Jumat,20 April 2012, ada kebaktian tutup peti oleh Gembala Sidang TL.Henoch jam 09.00 WIB
Pada pukul 20.00 WIB ada kebaktian penghiburan oleh GBI.Kunir dilayani oleh Pa Eddy dan gembala jemaat Pa Ichwan.

Hari Sabtu 21 April 2012, ada kebaktian penghiburan oleh GBI Elohim dilayani oleh Pdp. Tedjo, jam 19.00 WIB

Hari Minggu 22 April 2012, kebaktian pelepasan dan penguburan mulai jam 12.00 WIB,di rumah duka Sinar Kasih,dilayani oleh Pdm. Rachel, sedang di Gunung Gadung oleh Pdp.Chalwan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian semua saudara seiman,warga di taman cimanggu dan para handai taulan yang sudah memberikan sumbangan moril dan material selama mami sakit sampai pada pemakamannya.

Mami sudah mengakhiri hidupnya dengan tetap memegang iman kepada Yesus Kristus, dan menjadi teladan bagi saya untuk tetap taat dan setia walaupun ada dalam lembah kekelaman sekalipun.Amin.



Tidak ada komentar: