Pendahuluan
Minggu, 25 Mei '14 pertukaran mimbar dari GSJA , dilayani oleh pdt.Ide Bagus Elisa.
Tema kotbah adalah uang, dimana akar kejahatan adalah cinta akan uang.
Isi
Nats: Kejadian 3 : 1-7
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. " 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati , 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah , tahu tentang yang baik dan yang jahat." 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya . 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang ; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Konsep memiliki yang diajarkan ular kepada Hawa, membuat pikiran Hawa ingin seperti Allah. Dan dengan memutar balik firman Tuhan , Hawa menjadi jatuh dalam dosa. Ular adalah ciptaan Allah yang paling cerdik, sudah diperalat oleh iblis untuk memperdaya Hawa.
Sekarang pemilik uang adalah Allah, dibalik uang ada roh yang disebut mamon.
Kita ini bukanlah pemilik, owner, tetapi pengelola , manager.
Bagaimana kita berada dalam kepemilikan Allah, dekat dengan owner?
1. Harus menjadi manager
2. Manager yang dapat dipercaya, jujur.
3. Manager yang dapat diandalkan.
Kumpulkan harta disurga, dengan mengumpulkan mata uang surgawi yaitu perbuatan baik, memperbesar investasi, berkembang kekiri dan kekanan.
Tidak ada zona nyaman dalam pertumbuhan,
Waktu kita taat yang membedakan.
Minggu, 25 Mei '14 pertukaran mimbar dari GSJA , dilayani oleh pdt.Ide Bagus Elisa.
Tema kotbah adalah uang, dimana akar kejahatan adalah cinta akan uang.
Isi
Nats: Kejadian 3 : 1-7
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. " 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati , 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah , tahu tentang yang baik dan yang jahat." 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya . 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang ; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Konsep memiliki yang diajarkan ular kepada Hawa, membuat pikiran Hawa ingin seperti Allah. Dan dengan memutar balik firman Tuhan , Hawa menjadi jatuh dalam dosa. Ular adalah ciptaan Allah yang paling cerdik, sudah diperalat oleh iblis untuk memperdaya Hawa.
Sekarang pemilik uang adalah Allah, dibalik uang ada roh yang disebut mamon.
Kita ini bukanlah pemilik, owner, tetapi pengelola , manager.
Bagaimana kita berada dalam kepemilikan Allah, dekat dengan owner?
1. Harus menjadi manager
2. Manager yang dapat dipercaya, jujur.
3. Manager yang dapat diandalkan.
Kumpulkan harta disurga, dengan mengumpulkan mata uang surgawi yaitu perbuatan baik, memperbesar investasi, berkembang kekiri dan kekanan.
Tidak ada zona nyaman dalam pertumbuhan,
Waktu kita taat yang membedakan.